SIKLUS PLTU ( PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP )
Sebuah pembangkit listrik jika dilihat dari
bahan baku untuk memproduksinya, maka Pembangkit Listrik Tenaga Uap bisa
dikatakan pembangkit yang berbahan baku Air. Kenapa tidak UAP? Uap disini hanya
sebagai tenaga pemutar turbin, sementara untuk menghasilkan uap dalam jumlah
tertentu diperlukan air. Menariknya didalam PLTU terdapat proses yang terus
menerus berlangsung dan berulang-ulang. Prosesnya antara air menjadi uap
kemudian uap kembali menjadi air dan seterusnya. Proses inilah yang dimaksud
dengan Siklus PLTU.
Air yang digunakan dalam siklus PLTU ini disebut Air
Demin (Demineralized), yakni air yang mempunyai kadar
conductivity (kemampuan untuk menghantarkan listrik) sebesar 0.2 us (mikro
siemen). Sebagai perbandingan air mineral yang kita minum sehari-hari mempunyai
kadar conductivity sekitar 100 – 200 us. Untuk mendapatkan air demin ini,
setiap unit PLTU biasanya dilengkapi dengan Desalination Plant dan Demineralization
Plant yang berfungsi untuk memproduksi air demin ini.
Secara sederhana bagaimana siklus PLTU itu bisa dilihat
ketika proses memasak air. Mula-mula air ditampung dalam tempat memasak dan
kemudian diberi panas dari sumbu api yang menyala dibawahnya. Akibat pembakaran
menimbulkan air terus mengalami kenaikan suhu sampai pada batas titik didihnya.
Karena pembakaran terus berlanjut maka air yang dimasak melampaui titik
didihnya sampai timbul uap panas. Uap ini lah yang digunakan untuk memutar
turbin dan generator yang nantinya akan menghasilkan energi listrik.
Secara sederhana, siklus PLTU digambarkan sebagai berikut :
Siklus
PLTU
1.
Pertama-tama air demin ini berada
disebuah tempat bernama Hotwell.
2.
Dari Hotwell, air mengalir menuju Condensate
Pump untuk kemudian dipompakan menuju LP Heater (Low Pressure
Heater) yang pungsinya untuk menghangatkan tahap pertama. Lokasi hotwell
dan condensate pump terletak di lantai paling dasar dari pembangkit atau biasa
disebut Ground Floor. Selanjutnya air mengalir masuk ke Deaerator.
3.
Di dearator air akan mengalami
proses pelepasan ion-ion mineral yang masih tersisa di air dan tidak diperlukan
seperti Oksigen dan lainnya. Bisa pula dikatakan deaerator memiliki pungsi
untuk menghilangkan buble/balon yang biasa terdapat pada permukaan air. Agar
proses pelepasan ini berlangsung sempurna, suhu air harus memenuhi suhu yang
disyaratkan. Oleh karena itulah selama perjalanan menuju Dearator, air
mengalamai beberapa proses pemanasan oleh peralatan yang disebut LP Heater.
Letak dearator berada di lantai atas (tetapi bukan yang paling atas). Sebagai
ilustrasi di PLTU Muara Karang unit 4, dearator terletak di lantai 5 dari
7 lantai yang ada.
4.
Dari dearator, air turun kembali ke
Ground Floor. Sesampainya di Ground Floor, air langsung dipompakan oleh Boiler
Feed Pump/BFP (Pompa air pengisi) menuju Boiler atau tempat
“memasak” air. Bisa dibayangkan Boiler ini seperti drum, tetapi drum berukuran
raksasa. Air yang dipompakan ini adalah air yang bertekanan tinggi, karena itu
syarat agar uap yang dihasilkan juga bertekanan tinggi. Karena itulah konstruksi
PLTU membuat dearator berada di lantai atas dan BFP berada di lantai dasar.
Karena dengan meluncurnya air dari ketinggian membuat air menjadi bertekanan
tinggi.
5.
Sebelum masuk ke Boiler untuk
“direbus”, lagi-lagi air mengalami beberapa proses pemanasan di HP Heater (High
Pressure Heater). Setelah itu barulah air masuk boiler yang letaknya berada
dilantai atas.
6.
Didalam Boiler inilah terjadi proses
memasak air untuk menghasilkan uap. Proses ini memerlukan api yang pada umumnya
menggunakan batubara sebagai bahan dasar pembakaran dengan dibantu oleh udara
dari FD Fan (Force Draft Fan) dan pelumas yang berasal dari Fuel
Oil tank.
7.
Bahan bakar dipompakan kedalam
boiler melalui Fuel oil Pump. Bahan bakar PLTU bermacam-macam. Ada yang
menggunakan minyak, minyak dan gas atau istilahnya dual firing dan batubara.
8.
Sedangkan udara diproduksi oleh Force
Draft Fan (FD Fan). FD Fan mengambil udara luar untuk membantu proses
pembakaran di boiler. Dalam perjalananya menuju boiler, udara tersebut
dinaikkan suhunya olehair heater (pemanas udara) agar proses
pembakaran bisa terjadi di boiler.
9.
Kembali ke siklus air. Setelah
terjadi pembakaran, air mulai berubah wujud menjadi uap. Namun uap hasil
pembakaran ini belum layak untuk memutar turbin, karena masih berupa uap jenuh
atau uap yang masih mengandung kadar air. Kadar air ini berbahaya bagi turbin,
karena dengan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup untuk membuat
sudu-sudu turbin menjadi terkikis.
10.
Untuk menghilangkan kadar air itu,
uap jenuh tersebut di keringkan di super heater sehingga uap yang dihasilkan
menjadi uap kering. Uap kering ini yang digunakan untuk memutar turbin.
11.
Ketika Turbin berhasil berputar
berputar maka secara otomastis generator akan berputar, karena antara turbin
dan generator berada pada satu poros. Generator inilah yang menghasilkan energi
listrik.
12.
Pada generator terdapat medan magnet
raksasa. Perputaran generator menghasilkan beda potensial pada magnet tersebut.
Beda potensial inilah cikal bakal energi listrik.
13.
Energi listrik itu dikirimkan ke trafo
untuk dirubah tegangannya dan kemudian disalurkan melalui saluran transmisi
PLN.
14.
Uap kering yang digunakan untuk
memutar turbin akan turun kembali ke lantai dasar. Uap tersebut mengalami
proses kondensasi didalam kondensor sehingga pada akhirnya berubah wujud
kembali menjadi air dan masuk kedalam hotwell.
Siklus PLTU ini adalah siklus tertutup (close cycle)
yang idealnya tidak memerlukan lagi air jika memang kondisinya sudah mencukupi.
Tetapi kenyataannya masih diperlukan banyak air penambah setiap hari. Hal ini
mengindikasikan banyak sekali kebocoran di pipa-pipa saluran air maupun uap di
dalam sebuah PLTU.
Untuk menjaga siklus tetap berjalan, maka untuk menutupi
kekurangan air dalam siklus akibat kebocoran, hotwell selalu ditambah air
sesuai kebutuhannya dari air yang berasal dari demineralized tank.
Berikut adalah gambaran siklus PLTU secara lengkap. (Klik
pada gambar untuk memperjelas).
Siklus
PLTU Lengkap
DAFTAR PUSTAKA
https://tapakpakulangit.wordpress.com/2009/11/19/siklus-pltu-pembangkit-listrik-tenaga-uap/ ( Di Akses, Senin 27 April 2015, jam 01:50 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar